Mana yang Sebaiknya Dipilih Saat Capek, Tidur Atau Kopi?

Beberapa waktu lalu Kopi Keliling pernah membahas tentang coffee naps, sebuah cara alternatif dalam upaya agar tetap terjaga. Namun, saat kita merasa lelah, tapi masih ada hal yang harus dikerjakan, apa sebaiknya yang kita pilih? Tidur atau meminum kopi?

Untuk itu, mari kita bahas keunggulan dan kekurangan masing-masing, agar nantinya bisa memilih mana yang pas untuk dikerjakan saat merasa lelah.

Kapan Saatnya Untuk Tidur?

Sumber gambar: nicholasferguson.org

Secara umum, tidur sejenak memiliki banyak kelebihan dibandingkan meminum kopi. Tidur dapat meningkatkan kapasitas belajar otak, mempertajam rasa waspada,  dan secara umum memperbaiki kemampuan kognitif otak, mempertajam rasa waspada. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Psikologi Universitas Kalifornia di San Diego, diketahui jika tidur barang 60 hingga 90 menit dapat meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran persepsi, motorik prosedural, dan memori verbal, dibandingkan kafein.

Namun tidur juga memiliki kekurangan, yaitu kita misalnya tidak punya waktu selama 60 menit, apalagi 90 menit. Cara lain tentunya adalah dengan melakukan power nap atau tidur selama 20 hingga 30 menit saja.  Sebaiknya juga dilakukan di antara jam 1 hingga 3 siang. Hanya saja jangan lebih dari masa tersebut, tapi tidak sampai 60 atau 90 menit, karena kita kemungkinan besar akan mengalami kemunduran dalam ketangkasan motorik dan akan membuat kita gelisah karena mengalami sleep inertia, sebagaimana yang kerap kita alami setiap pagi saat bangun tidur. Tidak enak rasanya, kan? Dan tidur terlalu sore malah kita akan mengalami kesulitan tidur di malam harinya, yang tentunya memberi efek rasa lelah di keesokan harinya.

Kapan Saatnya Meminum Kopi?

Sumber gambar: shutterstock.com

Kalau tidur tidak terdapat dalam opsi untuk mengatasi rasa lelah, maka kopi adalah alternatifnya. Sebuah pilihan yang lebih mudah, dan tidak harus menemukan tempat yang nyaman agar bisa tidur misalnya. Kopi juga memiliki kelebihannya sendiri. Setelah minum kopi secara fisik kita akan merasa lebih terjaga misalnya.

Kafein mungkin juga merupakan pilihan yang pas untuk orang-orang berusia paruh baya agar tetap terjaga. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Prancis, partisipan berusia 40 hingga 50 tahun yang meminum kopi mengendarai kendaraan mereka dengan lebih baik dibandingkan rekan mereka di rentang usia sama yang memilih tidur. Hanya saja untuk partisipan yang berusia lebih muda, tidur masih lebih menguntungkan dibandingkan meminum kopi.

Singkatnya, adalah baik untuk membuat kita tetap terjaga secara fisik dengan menjadikan kopi sebagai pilihan yang paling bisa dilakukan. Hanya saja secara umum kopi tetap menjadi pilihan kedua setelah tidur.

Kapan Saatnya Untuk Melakukan Keduanya?

Sumber gambar: shutterstock.com

Inilah saatnya kita kembali ke topik coffee naps tadi.  Sebuah teknik yang memadukan antara tidur sejenak dengan meminum kopi. Coffee naps, adalah cara yang terbaik dalam mengatasi rasa lelah. Tapi bukan berarti tanpa trik tertentu. Kita harus mampu tidur sebelum kafein-nya beraksi dan ini memerlukan disiplin tertentu agar tidak kebablasan. Jika kita berhasil melakukan coffee naps, maka metode ini akan memberikan keuntungan dari tidur, minus rasa puyeng saat bangun. Kalaupun gagal, setidaknya kita mendapat “amunisi” dari sang kafein.

Tentunya tetap yang paling terbaik adalah tidur di malam hari dengan kualitas dan kuantitas yang terjaga. Hanya saja pilihan-pilihan di atas yang terbaik yang kita miliki saat harus berhadapan dengan rasa lelah yang sulit untuk dilawan.

Selamat mencoba!

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Ahadi Bintang

Waktu SD, Ahadi Bintang bercita-cita untuk menjadi arsitek. Namun cita-citanya berubah ketika ia masuk jurusan ilmu sosial di SMA. Ahadi bercerita kalau semasa SMA ia ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official