Kedai kopi sekarang bukan cuma sekedar tempat ngopi, tapi juga tempat ketemuan sama teman, tempat meeting, atau bahkan buat penulis jadi tempat untuk nulis dan tempat untuk mencari inspirasi. Kedai kopi sudah jadi tempat yang wajib didatangi sepertinya. Segala kepenatan katanya bisa hilang di kedai kopi. Setelah diamati dan mengamati, Kopling menemukan beberapa tipikal pengunjung yang hampir selalu ada di kedai kopi!
Pesan satu, duduk lama
Tipikal pengunjung yang paling umum adalah seperti ini. Kedai kopi serasa milik keluarganya. Pesan satu menu, kemudian dengan modal laptop dan handphone, duduknya bisa berjam-jam. Gimana pun juga, kedai kopi butuh perputaran supaya bisa tetap bertahan hidup. Jadi, kalo memang rencana bakal duduk berjam-jam, coba deh setidaknya pesan lebih dari satu menu.
Pencari WiFi
Ada beberapa orang yang berpikir bahwa kedai kopi adalah warnet. Lalu dengan bebasnya ia happy hour dan melupakan hal-hal sekitar, merekalah para pencari WiFi. Tidak ada yang salah, hanya saja penggunaannya yang berlebihan kadang melanggar etika atau norma sosial yang ada.
Lokasi berdiskusi
Memang benar kalau kita perlu suasana yang menenangkan, sejauh ini kedai kopi adalah referensi kedua untuk tempat berdiskusi. Dan biasanya, ketika coffee time, diskusi menghasilkan hal yang luar biasa.
Sarana menyelesaikan tugas
Biasanya yang sering menyelesaikan tugas di kedai kopi adalah anak kuliahan dan para pekerja freelance. Memang ada yang mengatakan kalau suasana di kedai kopi itu dapat meningkatkan kreativitas, jadi mungkin ini yang memicu hal tersebut.
Tempat berbisnis
Di Inggris, kedai kopi marak dijadikan tempat berbisnis. Maksudnya, kedai kopi dijadikan media untuk pertemuan membicarakan bisnis antara dua orang atau lebih. Kerap kali pembelian pemain sepak bola antar tim dilakukan di kedai kopi. Tak ubahnya di Jakarta, kedai kopi menjadi tempat pertemuan para pebisnis supaya keadaan lebih rileks sambil menyeruput kopi.
