Wulan Pusponegoro

Wulan Natasha Djuned Pusponegoro, atau yang biasa akrab dipanggil Wulan, pertama kali mulai mendalami seni sewaktu kuliah Desain Komunikasi Visual, Universitas Trisakti. Art Director yang sempat tinggal di Jerman selama 3 bulan ini mengaku ia memang hanya menyukai seni visual. Buat Wulan, seni visual terasa lebih personal, karena itulah ia juga nggak tertarik dengan motion atau seni yang lainnya.

Wulan menyebutkan karyanya lebih ke arah kontemporer, terkadang grafis, namun terkadang juga realis. Ia banyak terinspirasi dari seorang seniman dari Cina dan dari Jepang yang ia lupa namanya. Wulan mendeskripsikan karya seniman dari Cina tersebut berisi lukisan orang sedang tertawa, tapi tertawa dengan ironis. Sementara seniman dari Jepang yang ia sukai dulunya adalah seorang biksu. Karya-karyanya kebanyakan lukisan dengan wajah-wajah kartun yang disertai dengan nuansa zen.

Proses kreatif Wulan dimulai dari melakukan penelitian dulu mengenai apa yang akan ia kerjakan. Ia bisa mendapatkan ide dari mana saja. Terkadang, ide tersebut bisa tiba-tiba muncul. Yang pasti, Wulan ingin menyampaikan berbagai cerita dan ironi di dalam kehidupan dalam bentuk yang lebih berwarna.

Pameran amal ACT yang diadakan oleh Kopi Keliling di bulan Agustus 2012 kemarin adalah pameran pertama yang diikuti oleh Wulan.

Pencinta kopi yang juga membuka sebuah cafe musik di bilangan Kemang Selatan ini menyukai kopi Flores, Bali dan Toraja dengan gaya tubruk. Ia juga menyukai kopi Jawa Robusta juga suka dan iced coffee.

About author

Tips Menjual Karya Seni untuk Pemula

Bagi seorang seniman, karya seni mungkin bisa dianggap “anak”. Bahkan, dalam kasus-kasus tertentu juga ada beberapa seniman yang nggak rela melepas karya seninya meskipun dibayar dengan harga ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official