Pria kelahiran Wonogiri ini jatuh cinta dengan dunia seni visual sejak kecil, namun baru mulai serius menjalani ketika ia sedang duduk di bangku kuliah di Yogyakarta. “Dulu saya sering mengamati gambar-gambar sketsa di kertas-kertas kecil yang dibuat ayah saya ketika misalnya kami akan membuat pagar di rumah, atau ketika ayah saya akan membuatkan rak buku atau meja belajar untuk anak-anaknya,” ujarnya. Andreas mengaku waktu SMP dan SMA buku catatannya lebih banyak berisi coretan-coretan doodle daripada catatan tentang pelajaran.
Meskipun nggak mengambil jurusan kuliah yang fokus di seni, Andreas selalu mencari tahu dan belajar tentang apapun yang berkaitan dengan seni visual. Kebiasaan ini ia lakukan hingga sekarang, dan ia merasa beruntung karena orang-orang di sekitarnya sangat mendukung pilihannya. “Mungkin mereka tahu kalau memang saya bisanya cuma itu, jadi ya mereka mendukung sajalah,” katanya sambil tertawa.
Ketika ditanya soal gayanya dalam berkarya, pria yang berulang tahun tanggal 25 November ini mengaku nggak pernah membatasi diri pada gaya tertentu. Proses berkesenian adalah suatu hal yang sangat ia nikmati, dan saat ini ia sedang senang-senangnya menikmati karya Eko Nugroho dan Saddo. Selain mendapatkan inspirasi dari seniman favoritnya, karya-karya Andreas banyak terinspirasi dari kehidupan sehari-hari serta orang-orang di sekitarnya. Melalui karyanya, Andreas berusaha menangkap dan merespon hal-hal di sekelilingnya dengan harapan siapapun yang melihat karyanya dapat tertular untuk ikut merekam kehidupan terdekat mereka sehari-hari. Hal-hal kecil yang terkadang luput dari perhatian justru seringkali menjadi bahan menarik, bukan?
Walaupun Andreas sering mendapatkan inspirasi dari hal-hal kecil di sekelilingnya, nggak jarang juga ia terkena artist block. “Kalau sedang artist block, biasanya saya hanya menikmati karya-karya seniman lain, atau berkeliling dari profil seniman satu ke seniman lainnya, atau benar-benar melakukan kegiatan lain yang sama sekali nggak ada hubungannya dengan seni visual,” katanya.
Lihat karya-karya Andreas lainnya di sini: prawidanaadi.blogspot.com
