Poppy Rahayu

“Dunia seni bisa diseriusi dan ditekuni, bukan sekadar sampingan yang dilakukan dengan setengah hati untuk mengisi waktu luang.”

– Poppy Rahayu

Dukungan orang-orang sekitar itu sangat penting bagi kita, tapi ketika dukungan itu ternyata nggak ada padahal niat kita baik dan kita yakin akan apa yang akan kita jalankan, pada saatnya mungkin mereka akan “mengalah” pada keinginan kita dan berbalik mendukung.

Itulah yang dialami oleh Poppy Rahayu, yang harus melakukan perjuangan dan pembuktian yang panjang bagi orang-orang terdekat dan keluarganya, sampai akhirnya dirinya bisa meneruskan kuliah seni. Nggak tanggung-tanggung, hal ini justru terjadi setelah Poppy sempat mengambil jurusan teknik selama 2 tahun di Melbourne.

Baru kemudian pada tahun 2010, Poppy pindah ke Bandung dan mendaftarkan dirinya ke FSRD ITB Jurusan Seni Rupa, dan hingga kini masih menyelesaikan studinya. Keputusan untuk serius di bidang seni justru hadir ketika dirinya masih terdaftar sebagai mahasiswi jurusan teknik. Ketika itu, Poppy menghadiri sebuah open house salah satu kampus desain di Negara Kanguru tersebut. Poppy mengamati apa yang mereka lakukan selama perkuliahan, dan saat itu matanya baru terbuka lebar: inilah panggilan hidupnya.

“Bisa dibilang bahwa kecenderungan visual yang saya kembangkan lumayan naratif. Artinya, selalu dibuat dengan suatu maksud,” jawab Poppy ketika ditanya tentang gayanya dalam berkarya.

portofolio-poppy-rahayu-seniman-kopi-keliling-volume-0

profil-poppy-rahayu-seniman-kopi-keliling-volume-0

“Awalnya karena waktu pertama kali iseng mencari keyword “illustrator” di Google, beberapa karya yang menarik perhatian saya waktu itu adalah ilustrasi-ilustrasi visual karya Marcos Chin, meskipun sampai sekarang nggak bisa dibilang berpengaruh sama sekali terhadap visual-visual yang saya ciptakan. Namun dari situ mulai berkembang rasa suka tersendiri terhadap style-style ringan namun vibrant seperti ilustrasi-ilustrasi yang terdapat pada buku cerita bergambar anak-anak. Hal ini dipicu pula semenjak saat saya mulai rajin mempelajari visual ilustrasi vintage yang terdapat pada kaleng biskuit dan kartu pos lama yang beredar pada jaman perang dingin di Soviet. Ilustrator buku anak yang menjadi inspirasi berkarya sebetulnya sangat banyak namun kurang bisa mengingat nama-namanya, yang waktu itu menjadi inspirasi saya untuk lebih banyak lagi belajar tentang ilustrasi buku anak di antaranya Nick Bland, Erik Blegvad, dan si pencipta seri Eloise, Hilary Knight,” tambahnya lagi panjang lebar.

Poppy nggak pernah terlalu merasa kesulitan dalam mencari inspirasi, karena proses kreatif yang dialaminya biasanya berawal dari suatu pengalaman yang disimpannya dalam bentuk ilustrasi sebagai memoar. Terkadang, dirinya juga mencontoh situasi yang dilihatnya dari sebuah foto, atau adegan-adengan bermuatan narasi kecil, kegiatan-kegiatan ringan yang bisa diulik menjadi sebuah karya seni.

Tentang prioritasnya dalam berkarya, Poppy mengaku nggak terlalu memikirkan muatan yang ingin disampaikannya. “… karena biasanya sudah mengandung narasi yang mengalir, jadi biarlah para penikmat karya saya yang bermain dengan imajinasi mereka dan mencari pesan dengan cara mereka sendiri di setiap karya saya,” jelasnya.

Penggemar “kue-kue lucu” semacam cheese cake ini sering berjalan-jalan sendiri di tengah kota ketika mengalami creative block, dan setelah itu biasanya perlahan dirinya mendapat asupan yang kemudian dikembangkannya menjadi sebuah ide.

Meskipun masih berstatus sebagai mahasiswi seni, namun Poppy cukup bangga karena ketika menghadiri pameran ilustrasi buku anak di Singapura, dirinya sempat bertemu dengan Emilia Yusof, seorang ilustrator yang namanya cukup dikenal di negeri jiran,  Malaysia. Betapa tidak, Emilia sempat memuji karya Poppy yang sempat dipamerkan di situ. “Rasanya seperti bertemu dengan artis idola,” katanya sambil mengenang kejadian yang menyenangkan itu.

Obrolan Kopling dan Poppy sore itu ditutup dengan secangkir kopi kaya rasa dan sepotong cheese cake. Menyenangkan!

About author

Kopinya Kakek-Kakek Hainan

Seiring dengan berjalannya waktu, China, yang awalnya terkenal sebagai negeri tirai bambu dan peminum teh, sekarang mulai dikenal sebagai negeri peminum kopi. Nampaknya secara perlahan ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official