Iwan Effendi adalah seorang seniman yang juga Direktur Artistik Papermoon Puppet Theatre. Ia sudah berkenalan dengan seni dari kecil dan mengambil kuliah seni rupa di Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung lalu mengambil kuliah seni murni di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Keputusan Iwan untuk serius di bidang seni awalnya karena di lingkungannya di Jogja, seniman merupakan profesi yang bisa dibilang lumayan keren dan sama menjanjikannya seperti profesi-profesi wiraswasta kreatif yang lain. Di samping itu, ia juga sudah menekuni seni visual dari awal, makanya ia memilih untuk menekuni bidang ini. Pilihannya ini tentu saja mendapatkan dukungan dari sekelilingnya.
Iwan mengaku style karyanya masih bervariasi, namum cenderung surealistik. Beberapa seniman yang menginspirasinya adalah Shaun Tan, Hieronymus Bosch, dan William Kentridge. Proses kreatifnya sendiri selalu dimulai dari mencari ide lalu mengeksplorasi bentuk visual, material, sampai bentuk presentasi. Inspirasinya juga bisa datang dari mana saja, seperti buku, film, pentas tari atau teater, pameran lain, konser, video clip, Facebook, bahkan Twitter. Kalau kebetulan sedang nggak ada ide, biasanya Iwan akan melakukan kegiatan lain seperti main game, bersepeda, atau jalan-jalan. Mengenai karyanya, Iwan mengatakan kalau ia ingin memberikan sudut pandang yang lain dari satu gagasan, yang kemudian dibuatnya menjadi sebuah karya.
Karya-karya Iwan sudah pernah mengikuti pameran di beberapa galeri dan beberapa ruang alternatif di Yogyakarta, New York City, Canberra, Yokohama, Milan, Singapura, dan Kuala Lumpur. Buat Iwan, pameran yang paling berkesan adalah semua pameran-pameran tunggalnya karena proses yang dilalui sampai pameran itu berhasil dilakukan sangat panjang.
Iwan mengaku kalau ia bukan peminum kopi, tapi ia suka membuatkan kopi untuk tamu atau teman. Kopi yang biasanya ia minum adalah kopi kemasan, yang suka disebut oleh sebagian temannya sebagai kopi palsu. Hehehe…
Lihat karya-karya Iwan lainnya di sini: elieffendi.blogspot.com
