Citra Marina

Ilustrator beraliran folk ini suka bermain dengan warna dan karakter – karakter hewan.
Pengaruh folk diadaptasinya dari musik, film, dan buku – buku yang dikonsumsinya.
Citra banyak mendapat pengaruh visual dari film – film Wes Anderson. Dengan bentuk – bentuk karakter bermuka lego, binatang berbulu, Citra memberi warna tersendiri di dunia ilustrasi.

Silence In a Coffee Shop menggunakan acrylic di atas canvas board. Masyrakat urban terbenam dalam bunyi ping, tweet, dan musik melalui headphone masing – masing. Individualisme ini membangun keramaian kota dan juga dalam coffee shop. Citra berusaha mengangkat esensi dari kesunyian melalui karya ilustrasi ini.
“Momen menikmati minum kopi itu bisa jadi meditative, fokus kepada pikirian kita sendiri dan gak ke-distract dengan gadget,” ujar Citra.

Ilustrasi berperan secara pribadi bagi Citra. Hal ini berguna untuk mengirimkan perasaan kepada orang yang melihatnya. Dia ingin membuat karya – karya yang mampu membuat penikmat seni merasa “terikat” dalam level personal. Sebagai ilustrator, Citra merasa lebih nyaman membuat karya secara manual menggunakan akrilik dan cat air. Dia merasakan ketidaksempurnaan dari karya tersebut.
“Eventually hal ini akan membuat artwork tersebut lebih personal,” ujar Citra.

Citra cukup spontan untuk membuat ilustrasi, proses kerjanya diawali dengan sketsa bentuk dasar dan mencari referensi. Setelah itu Citra mengatur pose dan warna yang siap dieksekusi. Citra banyak mengerjakan proyek ilustrasi melalui dunia maya.

About author

Di Balik Layar: Kopi Keliling 7 pt.2

Di artikel Di Balik Layar: Kopi Keliling 7 pt.1 Kopling sudah cerita mengenai awal pertemuan dengan Papermoon dan Kedai Kebun sebelum acara Kopi Keliling 7 Jogja. Nah ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official