Fransiscus Kurnia Wulang Sunu

Fransiscus Kurnia Wulang Sunu, biasa dipanggil Wulang atau Sunu oleh teman-temannya, adalah pria kelahiran Yogyakarta yang sekarang sedang menempuh kuliah program studi Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Waktu Wulang berumur 4 atau 5 tahun, ia suka menggambar bolah bundet (benang kusut) dari spidol warna-warni. Kesenangan itu berlanjut menjadi kesenangan menggambar dan waktu SMA ia suka membuat mural.

Alasan utama Wulang menekuni dunia seni visual adalah karena ia sangat terkesan saat membaca sebuah novel grafis dan ketika berjumpa dengan Papermoon Puppet Theatre. Orang-orang di sekitar, yang sangat mendukung kegiatannya, juga menjadi bahan bakar Wulang untuk terus bergerak maju.

Mengenai style karya, Wulang mengaku kalau ia masih sedang mencari bentuk. Namun belakangan ini ia tertarik dengan figur-figur tiga dimensi. Wulang menganggap dirinya sangat beruntung ketika bertemu dengan karya dari David B. “Rasanya seperti jatuh cinta pada pandangan pertama,” katanya. Karya figur 3 dimensinya juga sangat dipengaruhi oleh karya-karya Chris Sickles.

Menurut Wulang, inspirasi itu kadang harus ia kejar-kejar, tapi kadang bisa datang dengan tiba-tiba. Yang menjadi inspirasi Wulang dalam berkarya biasanya kejadian di sekitar dan lagu-lagu. Beberapa inspirasi juga datang dari teman, tapi kadang ada yang datang dari tiupan angin, katanya. Hehehe…  Dari karya-karyanya, Wulang ingin menyampaikan sebuah perasaan akan suatu pengalaman pada kejadian tertentu, atau suatu kejadian yang mengesankan. Kalau sedang jenuh atau stuck, bisaanya ia memilih untuk bermain bersama teman, mendengarkan lagu, berkonsultasi pada senior, dan kalau sudah benar-benar kepentok, tidur adalah pilihan terakhirnya.

Karya-karya Wulang pernah mengikuti berbagai pameran kelompok seperti “Hewani” di Viavia Yogyakarta, “Drawing Lover 3” di Sangkring Jogjakarta, “Semua Bisa Jadi Macan” di Galeri Biasa Yogyakarta, dan “Pesta Boneka #3 di Bawah Payung Fantasi” di Padepokan Bagong Kusudiarjo. Buat Wulang, pameran Pesta Boneka #3 merupakan pameran yang berkesan karena ia bisa berpameran bersama dengan seniman-seniman yang bekerja dengan boneka atau wayang baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri. Pameran tunggal pertama Wulang berjudul “UNLOCK” di Lir Space Yogyakarta juga sangat berkesan karena prosesnya sangat kaya akan emosi dan pengalaman yang banyak memberi pelajaran dan kesempatan yang berguna. Selain itu, sahabat-sahabatnya juga ikut terlibat dalam penyelenggaraan pameran dan pembuatan karya.

Bagi Wulang, kopi bukanlah salah satu minuman favoritnya, tapi kalau disuruh meminum kopi, ia suka dengan kopi yang ditambahkan gula, sehingga rasanya manis.

 

Lihat karya-karya Wulang lainnya di sini: wulangs.blogspot.com

About author

Ternyata, Gula Bukan Sahabat Kopi

Minum kopi bagi sebagian orang sudah menjadi semacam ritual. Banyak dari kita yang nggak bisa memulai hari kita tanpa secangkir kopi. Yang membedakan adalah, rasa ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official