Art

10 Seniman Eco Friendly Terbaik Dunia Pt. 2

Setelah sebelumnya kita mengulik 5 seniman eco friendly terbaik dunia, maka kini sudah saatnya kita melanjutkan daftar ini dengan mengintip 5 seniman eco friendly terbaik lainnya!

Tanpa banyak basa-basi, inilah mereka:

6. Aviva Rahmani

Eco06

Projek-projek seniman ekologis Aviva Rahmani mencakup kolaborasi yang kuat antara komunitas lintas disiplin ilmu antara ilmuan, perencana, environmentalis, dan seniman ekologis. Konsep karya seninya memeluk proyek dengan jangkauan yang luas, mulai dari restorasi lanskap yang lengkap hingga ruang museum yang melibatkan lukisan, suara dan fotografi.

Performing Ecology, Public Art and Visual milik Rahmani kerap menghubungkan namanya dengan Ecofeminisme, yang berasal dari penulis Perancis, Françoise d’Eaubonne melalui bukunya, Le Féminisme ou la Mort, di tahun 1974. Aviva pastinya berada di garis pergerakan ini, yang menghubungkan antara ekploitasi dan dominasi perempuan dalam lingkungan, yang berpendapat bahwa ada hubungan sejarah antara perempuan dan alam.

7. Diane Burko

Eco07

Pelukis dan fotografer asal Brooklyn ini selalu memfokuskan kerjanya pada fenomena monumental dan geologi, berdasarkan kemampuannya dalam menyelidiki lokasi yang sebenarnya baik di tanah maupun dari udara. Dalam rentang waktu 40 tahun karirnya, Burko utamanya memancang dirinya sebagai pelukis lanskap. Tapi dalam dekade terakhir dia memperoleh pengakuan sebagai seorang fotografer dengan karya-karyanya yang mengeksplorasi objek dari udara secara sinematis, dalam upaya mendokumentasikan lingkungan alam. Semenjak tahun 2000 Burko telah mempelajari tentang tektonik vulkanis dan geologi glasial, selain perubahan iklim, yang mengarahkan pada gambar-gambar panoramik dan intim miliknya. Melalui karirnya, Diane Burko telah menerima banyak perhargaan, termasuk Artist Fellowship Grant tahun 2013 untuk karya Artic Circle Expedition miliknya dari Independence Foundation.

8. Andrea Polli

Eco08

Polli membaurkan antara seni dan sains untuk mengkreasikan berbagai media dan karya seni teknologi yang berhubungan dengan isu-isu lingkungan. Projek Sonification miliknya diwujudkan dengan kolaborasi bersama ilmuan atmosferik, dalam mengembangkan sistem untuk memahami badai dan iklim melalui suara. Polli juga bereksperimen dengan visualisasi udara, melalui serangkaian seni instalasi cahaya. Karya-karyanya telah tampil di banyak pameran baik domestik maupun internasional dan dia juga telah menerima berbagai beasiswa, residensi dan penghargaan. Sekarang ini sang seniman lingkungan sedang meneruskan upayanya kepada generasi yang lebih muda dengan memberi penekanan akan pentingnya perpaduan antara seni dan alam untuk menjaga planer kita. Andrea Polli sendiri merupakan Associate Professor of Art and Ecology di University of New Mexico.

9. Alan Sonfist

Eco09

Seniman asal New York, Alan Sonfist, kerap diasosiasikan dengan gerakan Hari Bumi, yang juga dikenal dengan Seni Tanah atau Land Art, di mana lanskap dan kerja seni terkait dengan erat. Seniman eklektik ini merangkul seni lukis, menggambar, fotografi, seni pahat, multimedia dan kolase seni, yang menggabungkan materi kultural dengan unsur seni dan alam. Alan, dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang, menggubah objek yang biasa-biasa saja menjadi karya seni. Dan narasinya akan alam sangat bersifat selestial dan sekaligus membumi.  Kadang kala dedaunan menutupi kanvas atau cabang pohon bertugas sebagai totem untuk menggambarkan dunia yang terbungkus oleh berkah Ibu Bumi, dan disaat lain dia melukis dengan menggunakan pigmen tanah yang didapat dari lokasi yang hendak digambarkannya dalam bentuk lukisan.

10. Aurora Robson

Eco10

Seniman asal Kanada, Aurora Robson, merupakan seorang aktivis multimedia yang menciptakan pahatan dari limbah. Aurora tinggal dan bekerja di New York selama dua dekade, sehingga ia menjadi sangat awas akan masalah limbah di sudut metropolitan. Auroa menjadikan sampah sehari-hari menjadi karya seni yang ramah lingkungan untuk mengingatkan publik bahwa limbah dihadirkan oleh manusia. Karya seninya yang rumit menyerupai organisme abstrak ayau objek, yang kerap kali ditingkatkan dengan menggunakan LED yang hemat energi untuk menciptakan efek supernatural. Melalui karya seninya, sampah menjadi objek yang penting dan riang.

Sumber gambar: eluxemagazine.com

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

Budaya Ngopi di Swedia

Di Italia, cappuccino hanya dimaksudkan diminum di pagi hari, sementara di Vietnam, kopi hadir dengan lapisan tebal susu kental manis atau kita kenal dengan Vietnam ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official