Art

Seniman Keramik Perempuan Asal Asia

Seni kerajinan tembikar atau keramik secara tradisional selalu dilekatkan dengan laki-laki, terutama yang bertubuh kuat atau kekar. Meski begitu, dalam perkembangannya anggapan tersebut mulai dapat untuk dipertanyakan, karena telah muncul gelombang seniman keramik dari kalangan perempuan dengan hasil karya yang tak kalah gemilang.

Untuk itu, mari kita simak 6 (atau 9) dari banyak perempuan seniman keramik asal Asia (internasional dan local) yang namanya menjadi pusat sorotan:

Reiko Kakiuchi-Cohen

Reiko Kakiuchi-Cohen dan salah satu karyanya. (sumber gambar: touchingstone.com)

Reiko Kakiuchi-Cohen dan salah satu karyanya. (sumber gambar: touchingstone.com)

Reiko Kakiuchi-Cohen merupakan salah satu seniman perempuan Jepang yang menggeluti tembikar dan keramik sebagai spesialisasinya. Semua bermula saat perempuan kelahiran 1947 ini bertemu dengan seorang pelukis muda asal Amerika bernama Ben Cohen di tahun 1976. Dua tahun kemudian, saat tengah bulan madu di Miyazaki-murai di prefektur Fukui, yang merupakan salah satu pusat tembikar tertua di Jepang, Ben menemukan kecintaanya akan tembikar. Saat karir nya mulai menanjak,tepatnya di tahun 1989, penyakit bernama Lou Gehrig menyerangnya dan menyebabkan Ben tidak bisa menggerakkan tangannya. Lantas ia meneruskan ilmunya kepada Reiko yang sebelumnya tidak pernah berkreasi dengan tanah liat. Tapi rupanya Reiko sangat berbakat dan mampu menghasilkan karya-karya sendiri yang gemilang. Setelah Ben meninggal dunia, Reiko memutuskan untuk melanjutkan karya di bidang seni dan bergiat dalam menemukan gayanya sendiri, yang memadukan antara feminitas, keteguhan, serta estetika Barat dan Timur. Meski banyak karyanya berasal dari pengaruh Ben, tapi dia kemudian berkonsentrasi pada karya-karya sendiri yang kemudian mengundang perhatian dan pengakuan umum dan kini menjadi salah satu seniman keramik terkemuka Jepang.

Sakurai Yasuko

Sakurai Yasuko sedang mengerjakan kreasinya. (sumber gambar: bi.gazeta.pl)

Sakurai Yasuko sedang mengerjakan kreasinya. (sumber gambar: bi.gazeta.pl)

Sakurai Yasuko merupakan salah satu bagian dari gelombang baru seniman perempuan yang inovatif yang kini mendapat sorotan, baik di Jepang maupun dalam skala Internasional. Besar dan lahir di Kyoto, Sakurai yang kini berusia 46 tahun, bekerja di L’ENAD de Limogesa sebagai Artist in Residence yang didukung oleh beasiswa pemerintah Perancis di akhir 1990an. Karya-karya telah dipertunjukkan di galeri Joan B. Mirviss Ltd., New York. Fokus Sakurai adalah pada porselen putih, baik yang sifatnya fungsional mau pun tidak.

Yee Sookyung

Potret Yee Sookyung dengan latar salah satu karyanya (sumber gambar: artnau.com)

Potret Yee Sookyung dengan latar salah satu karyanya (sumber gambar: artnau.com)

Yeesookyung, 52 tahun, yang berdarah Korea ini merupakan salah satu nama terdepan dalam berbagai karya seni, seperti lukis, instalasi dan tentu saja pahat keramik. Karya seni rupa yang paling terkenal darinya mungkin adalah seri Translated Vases. Di sini ia merangka sebuah patung keramik yang berasal dari potongan-potongan keramik yang tidak terpakai dan disepuh dengan emas 24 karat, menghasilkan karya yang unik dan berkarakteristik khas. Karya-karyanya biasanya bebas dari nilai referensi sejarah, genre atau konvensi tertentu, dan menjadi bentuk yang ekperimental dan kontemporer. Karya-karyanya dikoleksi antara lain oleh National Museum of Contemporary Art di Korea (Gwacheon), IFEMA ARCO Collection (Madrid), Echigo-Tsumari City (Jepang ) dan Saatchi Gallery (London).

Kandura Keramik (Nuri Fatima/Tisa Granicia/Batsheba Satyaalangghya)

Kandura Keramik adalah kolaborasi 4 sahabat, dari kiri ke kanan, Fauzy Prasetya, Nuri Fatima. Tisa Granicia  dan Bathsebha Satyaalangghya (sumber gambar:  jakpost.travel.com )

Kandura Keramik adalah kolaborasi 4 sahabat, dari kiri ke kanan, Fauzy Prasetya, Nuri Fatima. Tisa Granicia dan Bathsebha Satyaalangghya (sumber gambar: jakpost.travel.com )

Kandura Keramik yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, merupakan salah satu yang mencolok dalam kreasi seni porselen. Dibentuk di tahun 2006 oleh 4 sahabat, yang 3 di antaranya adalah perempuan, Fauzy Prasetya, Nuri Fatima. Tisa Granicia dan Bathsebha Satyaalangghya, yang rata-rata masih berusia di awal 30-an. Signature mereka adalah mug alfabet yang disebut dengan hurufmuku. Seni tembikar mereka yang kuat dan khas membuat Kandara Keramik dipercaya oleh banyak gerai kafe, restaurant hingga hotel untuk bekerjasama. Berkat ketrampilan yang mencorong, mereka juga kerap diundang menghadiri eksebisi atau pameran bertaraf internasional. Tahun 2013 misalnya, mereka adalah di antara 10 desainer dan seniman Indonesia yang karyanya disertakan dalam perayaan 40 tahun Nike Cortez di Singapura dan Amerika Serikat.

Derau Made (Sekar Puti)

Sekar Puti, a proud mother and distinguished artist (Sumber gambar: whiteboardjournal.com)

Sekar Puti, a proud mother and distinguished artist (Sumber gambar: whiteboardjournal.com)

Derau Made adalah brand yang diusung oleh seniman perempuan yang khusus mengolah keramik, Sekar Puti. Bagi yang rajin menyimak blognya di derrrau.blogspot.com atau Instagramnya, @deraumade, pasti familiar dengan karya-karyanya yang unik. Dengan mengusung bentuk-bentuk dan rupa yang tidak biasa dan berkontur halus, ia menyajikan aneka barang pecah belah yang istimewa, yang dikerjakannya di studionya di Bandung, Jawa Barat. Lulusan Institut Teknologi Bandung ini mengambil perempuan sebagai inspirasi utamanya. Ia mengaku cukup terpengaruh oleh feminisme dan perbedaan antara laki-aki dan perempuan banyak menginspirasinya dalam berkarya. Ia juga beberapa kali terlibat dalam pameran seni, termasuk Jakarta Contemporary Ceramic Bienalle yang berlangsung di akhir 2014 yang lalu.

KAR Jewellery (Tania Kardin & Kania Diedra Ismi)

Tania Kardin & Kania Diedra Ismi, duo di belakang KAR Jewellery (sumber gambar: afteridea.com)

Tania Kardin & Kania Diedra Ismi, duo di belakang KAR Jewellery (sumber gambar: afteridea.com)

Tania Kardin dan Kania Diedra Ismi, bertemu saat keduanya masih menimba ilmu di Institut Teknologi Bandung. Tania mulai mengeksplorasi keramik sebagai bahan aksesoris dan perhiasan untuk tugas akhirnya. Setelahnya ia dan Kania, dengan mengusung label KAR, berpartisipasi dalam DesignBoom 2013 di Tokyo Jepang, dimana passion mereka terhadap keramik menemukan jalannya di dunia fashion dan desain. Semenjak itu KAR sudah menghasilkan banyak perhiasan handmade yang indah dipandang. Pada prinsipnya KAR Jewellery merupakan rangkaian aksesori dengan materi utama berbahan keramik. Setiap karya mereka dibuat dengan personal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga akan sulit untuk dibuat ulang dengan detil yang persis sama.

By the way, KAR Jewellery lagi mau bikin Ceramic Jewellery Workshop nih tanggal 29 Maret di Catalyst Art Shop! Ingin mencoba berkiprah di dunia keramik? Mungkin ini saatnya kamu mencoba!

Ceramic-Jewellery-2

Ceramic Jewellery Workshop bersama KAR Jewellery di Catalyst Art Shop

 

 

About author

Pelukis Maestro Indonesia pt.1

Selain Raden Saleh dan Affandi, Indonesia masih punya banyak pelukis maestro kelas dunia yang sangat berjaya di jamannya, bahkan hingga saat ini. Hendra Gunawan Lahir ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official