Art

Melukis dengan Arang dan Jiwa

Sang Maha Pencipta kita itu sangat luar biasa dalam berkarya. Banyak manusia yang wajahnya boleh sama, tapi nggak ada seorang pun yang sidik jarinya sama. Hebat banget kan?

Keunikan sidik jari ini pertama kali dimanfaatkan oleh orang-orang Babylon di jaman purba untuk melakukan transaksi dengan menempelkannya ke sebentuk tanah liat. Orang-orang Cina di jaman purba pun sudah menggunakannya. Di Persia, pada Abad 14 pemerintah mereka menggunakan sidik jari dalam surat-surat resmi. Hingga hari ini, entah sudah berapa triliun sidik jari manusia yang sudah direkam sebagai identitas diri di berbagai belahan dunia.

judith-ann-braun-fingerings-finger-paintings8

Judith Ann Braun dan karya Fingerprints (sumber gambar: amazonaws.com)

judith-ann-braun-fingerings-finger-paintings5

Judith Ann Braun dan karya Fingerprints (sumber gambar: amazonaws.com)

Bukan hanya digunakan sebagai identitas diri, sidik jari-jari kita yang unik itu juga bisa digunakan untuk membuat karya seni, seperti yang dilakukan oleh Judith Ann Braun. Braun mendeskripsikan dirinya sebagai “realistic figure painter”, dan di Abad 21 ini, evolusi yang dilakukan oleh Braun menghasilkan sebuah serial yang berjudul “Fingerprints”. Serial ini dibuat oleh jemari Braun dengan menggunakan debu yang terbuat dari arang, dan sama sekali dirinya nggak menggunakan kuas. Dengan cara itu, Braun melukis perbukitkan, pepohonan, bunga-bunga, dan bayangan air yang mengalir.

judith-ann-braun-fingerings-finger-paintings3

Hasil karya Fingerprints dari Judith Ann Braun (sumber gambar: amazonaws.com)

Inspirasi Braun ketika melahirkan serial ini lahir dari latar belakang kehidupannya sendiri yang kelam. Dirinya berdarah campuran, pernah melarikan diri dari kekerasan rumah tangga, sampai akhirnya terjadi perubahan besar-besaran dalam hidupnya, dan dia nggak mempunyai uang.

Awalnya Braun membuat lukisan potret, tapi para kliennya nggak mampu untuk membayarnya. Dia lalu merasa bahwa lukisan-lukisan potret yang dibuatnya itu meskipun artistik, tapi bukan seni yang sesungguhnya. Sampai akhirnya nasibnya direntangkan oleh sehelai kartu tarot, dan ketika itu dirinya mendapatkan kartu “The Lovers”. Sebenarnya kartu ini adalah kartu percintaan, tapi untuk Braun, ini adalah pesan dari Semesta bahwa dirinya harus membuat hubungan yang penuh cinta dengan dirinya sendiri – dan itu adalah seni yang sesungguhnya. Untuk menghemat uang, Braun lalu pindah ke studio dan mengurung diri di sana. Dan lahirnya karya-karyanya di sana, termasuk serial “Fingerprints” tadi. Siapa yang menyangka bahwa melalui kesulitan, Braun justru menemukan jati dirinya yang sebenarnya dan panggilan hatinya yang sesungguhnya?

Hansen_01

Heather Hansen sedang membuat karya Emptied Gestures (sumber gambar: ignant.de)

heather-11

Heather Hansen sedang membuat karya Emptied Gestures (sumber gambarL thisiscolossal.com)

Lain lagi yang dilakukan oleh Heather Hansen, seorang seniman yang berasal dari New Orleans. Dia pun membuat karya yang luar biasa, tapi bukan dengan sidik jari. Sebagai seorang pelukis yang juga seorang pematung dan penari, Hansen menggabungkan seni lukis yang dikuasainya dengan seni tari.

Hansen memulai karyanya yang diberi judul “Emptied Gestures” dengan sehelai kertas kosong yang besar. Lalu dengan sepotong arang di tangannya, Hansen membiarkan imajinasinya menjadi nyata. Setelahnya, dia menarik tubuhnya di atas kanvas putih besar, dan… sesuatu yang menakjubkan pun terjadi. Dia menari di atas kanvas itu, sementara potongan arang yang ada di tangannya mulai melukis sesuai dengan gerak tarian yang sedang dilakukannya. Hansen membuat karya yang indah dengan cara yang indah, yang nggak akan pernah dilupakan oleh siapa pun yang pernah melihatnya. Orang nggak akan melupakan pengalaman emosional saat mereka menyaksikannya.

Tujuan Hansen dalam berkarya adalah menyatukan detak jantungnya dengan detak Semesta. Ide ini timbul ketika pada suatu hari dia berjalan-jalan ke pantai dan mengamati garis-garis yang tercipta di atas pasir.

Meskipun Braun dan Hansen melukis dengan cara yang berbeda, namun keduanya sama-sama seniman yang sangat spiritual. Inilah yang terjadi ketika manusia bersatu dengan jiwanya: karya yang mengagumkan, yang belum pernah dilihat oleh orang lain sebelumnya, dan… sangat magis!

Website: heatherhansen.net

I’m a Piece of Garbage Project

Masih ingat pepatah yang berbunyi: “One man’s trash is another man’s treasure”? Perusahaan desain yang berbasis di Brooklyn, Dirty Bandits, mempraktekkan pepatah ini melalui project I’m a ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official